Majusi masuk syurga? Ya, hanya kerana dia menghormati keagungan, kemuliaan dari bulan suci ramadhan yang penun berkah. Diceritakan bahwa ada seorang majusi yang hidup di zaman dahulu. Dan di saat datangnya bulan suci ramadhan, yaitu bulan yang penuh kemuliaan, keagungan. Bulan spesial bagi umat nabi Muhammad S.A.W., Sang Majusi ini menjumpai anak lakinya yang sedang makan dengan seenaknya di pasar, dimana saat itu kaum muslimin tengah melaksanakan ibadah puasa bulan ramadhan. Maka timbulah rasa marah di hati orang majusi tersebut terhadap anak lakinya. Tak lama kemudian, ia hampiri anaknya dan mengajaknya untuk segera pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia tumpahkan kemarahannya kepada sang anak –yang dengan seenaknya makan di pasar ditengah umat nabi Muhammad S.A.W menjalankan ibadah puasa bulan suci ramadhan. Karena sangat marahnya, Majusi itu lalu memukul anak lakinya hingga akhirnya sang anak merasa kapok dan sedar tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Lalu beberapa waktu kemudian, majusi ini jatuh sakit dan meninggal dunia.
Seiring berjalannya waktu, di dunia ada orang sholeh saat itu yang bermimpi melihat dan bertemu dengan majusi yang telah meninggal dunia tersebut berada di dalam syurganya Allah Subhanahu Wata’ala, yang tentunya hidup dalam kesenangan dan kenikmatan yang amat sangat. Lantas orang sholeh tersebut di dalam mimpinya bertanya kepada Majusi, “Bukankah kamu majusi? Kenapa kamu bisa masuk surga?” Lalu Majusi pun menjawab, ”Ya, aku majusi, bukan muslim, namun pada saat ajalku hendak dicabut oleh malaikat Izrail, aku mendengar ada suara dari atas kepalaku, suara itu menyeru kepada malaikat dengan mengatakan, “Wahai malaikatku jangan kalian biarkan majusi ini meninggal dalam keadaan majusi, muliakan ia dengan agama Islam karena ia pernah dengan tulus dan ikhlas memuliakan bulan suci ramadhan. Dan sebelum aku menghembuskan nafas terakhir, aku sudah lebih dulu diberi hidayah untuk masuk islam, itulah sebabnya sekarang kamu lihat aku tinggal di syurga.”
Subhanallah! Itu majusi zaman dahulu dengan hati yang ikhlas menghormati bulan suci ramadhan hingga Allah Subhanahu Wata’ala berikan hidayah kepadanya untuk masuk Islam disaat ajal belum berakhir. Bagaimana tidak, Majusi saja diberi perhatian seperti ini, lalu bagaimana dengan kaum muslimin bila dengan hati yang ikhlas ia menghormati ramadhan bahkan ia pun berpuasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya dengan ikhlas. Ironisnya, zaman sekarang ini kita terkadang sangat prihatin, karena tidak sedikit saudara-saudara kita kaum muslimin yang dengan sengaja makan, minum, merokok di bulan suci ramadhan di tengah keramaian orang banyak. Ya Allah, Ya rabb, berikanlah kami dan segenap saudara-saudara kami kaum muslimin akan hidayah-Mu pada bulan yang penuh berkah ini, Amin ya rabbal alamiin. [dinukil dari kitab Durratun Nasi’in halaman 13]
7 Waktu yang Tepat untuk Minum Air Putih
6 years ago
No comments:
Post a Comment